Seaworld Indonesia adalah sebuah taman biota laut yang terdapat didalam kompleks Wisata Taman Impian Jaya Ancol, yang terletak di Jalan Lodan Timur No. 7, Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia.
Seaworld Indonesia adalah sebuah tempat rekreasi yang berkualitas, karena disamping memberikan hiburan juga memberikan nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai sejarah yang bermanfaat bagi masyarakat dan generasi muda.
Seaworld Indonesia dalam operasionalnya mengemban 3 (tiga) misi besar, yaitu Pendidikan, Konservasi dan Hiburan. Melalui tiga misi inilah Seaworld Indonesia menempatkan dirinya sebagai tempat hiburan yang berkualitas di mata dunia
Indonesia adalah negara maritim yang sangat kaya akan biota lautnya, dapat dipahami karena Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.504 pulau yang terhampar disepanjang garis katulistiwa dan rentang garis pantainya terbujur sepanjang 81.290 km, sehingga Seaworld Indonesia dalam usahanya untuk memperkenalkan kehidupan biota laut yang ada di alam, maka Sea world Indonesia mendatangkan berbagai biota, baik biota perairan tawar maupun biota perairan laut.
Seaworld Indonesia memiliki koleksi biota perairan tawar yang terdiri dari 22.000 ekor ikan (sebanyak 126 Jenis), 28 reptil (sebanyak 5 jenis), juga memiliki biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (sebanyak 26 jenis), 79 avertebrata (sebanyak 13 jenis), 30 reptil (sebanyak 5 jenis) dan 1 mamalia.
Bermacam-macam ikan dan biota air yang dapat dilihat di Seaworld Indonesia, seperti ikan hiu, duyung dugong, belut laut, ikan badut, ikan kakaktua, moray eel, ikan arapaima gigas, ikan arawana merah, ikan ekor kuning, ikan puri kelapa, ikan dewa, gurita, ikan piranha, buaya putih, ikan pari, penyu, kura-kura dan masih banyak lagi lainnya.
Sekelumit Tentang Seaworld Indonesia
Pada tanggal 2 Oktober 1980 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan Seaworld Indonesia oleh Gubernur DKI, yaitu oleh Bpk. Wiyogo Atmodarminto.
Seaworld Indonesia dalam tahap pembangunannya menempati lahan seluas 3 hektar dengan luas bangunan utama seluas 4.500 m2.
Pada tanggal 3 Juni 1982, Seaworld Indonesia sudah mulai beroperasi sampai sekarang.
Fasilitas-fasilitas Yang Tersedia
Terdapat fasilitas seperti Aquarium, Tunnel, Fish Dip, Fun Dive, Museum, Library, Theater, Photospot, Observation Deck, Touch Screen, Food Court, Gift Shop, Function Hall, First Aid, Mosque, Parking Area.
Pertunjukkan di Seaworld Indonesia
Main Aquarium, SharkQuarium, Touch Pool, Dugong, Crocodile, Holoquarium, AquArapaima, Dancing Eel.
Hal Menarik di Seaworld Indonesia
Terowongan Antasena
Terowongan Antasena adalah sebuah terowongan yang terdapat disebuah Akuarium Utama atau Akuarium Raksasa di Sea world Indonesia, dimana pada bagian Akuarium Utama tersebut terdapat sebuah terowongan yang dindingnya terbuat dari akrilik bening sehingga tembus pandang kedalam Akuarium Utama.
Pengunjung dapat masuk ke terowongan akuarium ini yang panjangnya ± 80 meter, sepanjang terowongan ini pengunjung dapat bergerak maju kedepan dengan hanya berdiri diatas sejenis alat ban berjalan. Sepanjang terowongan ini, pengunjung akan merasakan sensasi seolah-olah berada didasar laut, karena pengunjung dapat melihat berbagai jenis ikan yang berenang melintasi kepala atau berenang disamping kanan dan kiri pengunjung.
Akuarium utama ini merupakan akuarium terbesar di Asia Tenggara yang mampu menampung air laut hingga lima juta liter, Akuarium utama ini berukuran 38 x 24 m dengan kedalaman berkisar antara 4,5 dan 6 meter.
Terapi Ikan Gararupa
Di Seaworld Indonesia terdapat fasilitas terapi ikan, yang diterapi oleh Ikan Gararupa.
Ikan Gararupa adalah sejenis ikan yang berasal dari sungai di negara Turki.
Pengunjung dapat mencoba bagaimana rasanya jika kaki ataupun tangan diterapi oleh Ikan Gararupa dengan cara digigit-gigit, sedikit terasa geli dan tidak berbahaya. Anak-anakpun bisa diajak turut serta untuk ikut terapi. Ikan Gararupa berukuran antara 3 cm sampai 5 cm.
Ikan Purba Coelacant
Terdapat seekor ikan purba Coelacant (baca: ikan Selakan) yang telah diawetkan.
Ikan yang dianggap telah punah ini berhasil ditemukan pada tanggal 25 November 2008 di perairan Pulau Talise, Manado, Propinsi Sulawesi Utara, Pulau Sulawesi.
Arapaima Gigas
Arapaima Gigas adalah ikan air tawar terbesar di dunia, panjangnya bisa mencapai 5 meter. Ikan ini asalnya dari sungai Amazon, Brazil.
Suvenir Khas Seaworld Indonesia
Terdapat toko suvenir khas Seaworld Indonesia, disini pengunjung dapat menemukan barang-barang suvenir seperti boneka, gantungan kunci, sepatu, kaos, baju, dan lain-lainnya
read more...
sea world
kota ngalam
Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga- keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia.
Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang selanjutnya akan berakibat timbulnya perumahan-perumahan liar yang pada umumnya berkembang di sekitar daerah perdagangan, di sepanjang jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak bertuan. Selang beberapa lama kemudian daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya. Gejala-gejala itu cenderung terus meningkat, dan sulit dibayangkan apa yang terjadi seandainya masalah itu diabaikan.
read more...
tiga mahkota terbang ke negri panda
Bulutangkis.com - Lagi-lagi China berhasil membuktikan dominasi para pemainnya di sektor putri dan campuran. Meskipun beberapa pemainnya menderita kekelahan di babak-babak sebelumnya namun negeri panda ini seperti selalu mempunyai ‘amunisi’ cadangan yang akhirnya kembali mempertemukan dua wakilnya di partai puncak. Harus diakui bahwa paska pensiunnya Lee Hyo Jung, bercerainya NoLyn (Nova/Liliyana, red), dan cedera pinggang yang dialami oleh Thomas Laybourn, dominasi China kian sulit untuk dipatahkan.
Meskipun Li Yongbo kerap kali melakukan bongkar pasang di sektor ganda putri dan campuran, anak-anak didiknya senantiasa menemukan cara ‘ajaib’ untuk beradaptasi dengan cepat dan akhirnya menjadi yang terbaik di sebuah turnamen. Meskipun beberapa nama sempat muncul dan mencoba untuk mendobrak kedigjayaan pasangan China, seperti Robert/ Nadiezda, Nathan/ Jenny, Robert/ Gabby, dan Joachim/ Christinna, hingga beberapa pasangan Asia seperti Chen Hung Ling/ Cheng Wen Hsing, dan beberapa pasangan kita yang juga tercatat ‘nyaris’ menghempas duo China namun sayangnya tidak ada satupun pasangan duniapun saat ini yang tercatat benar-benar ‘mampu’ menjinakkan pasangan China.
Ko Sung Hyun/ Ha Jung Eun (4) sebagai satu-satunya pasangan non China di semi final ganda campuran juga tidak mampu memantapkan mental hingga akhir set pertama dan kedua meskipun secara permainan keduanya berada di atas pasangan China, Tao Jiaming/ Tian Qing (6). Keberhasilan Tao/Tian membuat tandem Korea tertekan justru terlihat di poin-poin kritis yang akhirnya membukukan kemenangan mereka 21-18, 21-17 untuk menantang Zhang Nan/Zhao Yunlei (5) yang di partai semifinal lainnya menghentikan Xu Chen/Ma Jin, 21-14, 21-11.
Setali tiga uang di sektor ganda putri, tercatat hanya ada beberapa pasangan yang mampu mendobrak dominasi para pemain China. Pasangan ‘dadakan’ Vita/Liliyana cukup terbilang sukses mengemban misi ini meskipun hanya untuk satu turnamen, China Master Super Series 2007. Duo Korea, Lee Hyo Jung/ Lee Kyung Won dan Ha Jung Eun/ Kim Min Jung juga terbilang sukses mematahkan arogansi duo China yang pada puncaknya mempersembahkan Piala Uber untuk tim negeri ginseng tersebut.
Wong Pei Tty/ Chin Eei Hui saat di masa-masa puncaknya mampu mengalahkan beberapa tandem senior China seperti Zhang Yawen/ Zhao Tingting (French Open SS 2008) dan Cheng Shu/ Zhao Yunlei (Indonesia Open 2009) begitupun duet Jepang, Satoko/Miyuki yang secara mengejutkan mampu menghentikan langkah unggulan teratas, Yang Wei/ Zhang Jiewen pada babak perempatfinal Olimpiade Beijing 2008.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, lagi-lagi China kembali menjadi ‘ratu’ ganda putri ketika beberapa dari pemain tersebut pensiun atau telah lewat masa jayanya. Dan saat ini satu-satunya pasangan ganda putri yang mampu menjadi batu sandungan untuk duet China adalah tandem Taiwan, Chien Yu Chin/ Cheng Wen Hsing. Meskipun gagal melenggang ke babak final, prestasi keduanya sebagai unggulan teratas terbilang cukup luar biasa untuk menyulitkan pasangan China. Hal ini terbukti ketika keduanya mampu menghentikan laju Cheng Shu/ Ma Jin di babak perempatfinal kemarin. Sayangnya keberuntungan duo Taiwan tersebut berakhir hari ini saat ditantang ganda China lainnya, Wang Xiaoli/ Yu Yang (6). Meskipun harus berjibaku 3 set selama 42 menit, Cheng/Chien akhirnya takluk 9-21, 21-17, 7-21.
Senasib dengan Chien/Cheng adalah wakil tuan rumah, Sung Ji Hyun yang menjamu Wang Yihan (3) akhirnya gagal memenuhi harapan pendukungnya setelah menyerah 5-21, 21-18, 18-21 dalam laga melelahkan selama 70 menit. Sedangkan wakil Thailand, Porntip Buranaprasertsuk juga masih ‘kalah kelas’ dari Wang Shixian (2) hanya dalam dua set langsung, 7-21, 13-21.
read more...