Bulutangkis.com - Lagi-lagi China berhasil membuktikan dominasi para pemainnya di sektor putri dan campuran. Meskipun beberapa pemainnya menderita kekelahan di babak-babak sebelumnya namun negeri panda ini seperti selalu mempunyai ‘amunisi’ cadangan yang akhirnya kembali mempertemukan dua wakilnya di partai puncak. Harus diakui bahwa paska pensiunnya Lee Hyo Jung, bercerainya NoLyn (Nova/Liliyana, red), dan cedera pinggang yang dialami oleh Thomas Laybourn, dominasi China kian sulit untuk dipatahkan.
Meskipun Li Yongbo kerap kali melakukan bongkar pasang di sektor ganda putri dan campuran, anak-anak didiknya senantiasa menemukan cara ‘ajaib’ untuk beradaptasi dengan cepat dan akhirnya menjadi yang terbaik di sebuah turnamen. Meskipun beberapa nama sempat muncul dan mencoba untuk mendobrak kedigjayaan pasangan China, seperti Robert/ Nadiezda, Nathan/ Jenny, Robert/ Gabby, dan Joachim/ Christinna, hingga beberapa pasangan Asia seperti Chen Hung Ling/ Cheng Wen Hsing, dan beberapa pasangan kita yang juga tercatat ‘nyaris’ menghempas duo China namun sayangnya tidak ada satupun pasangan duniapun saat ini yang tercatat benar-benar ‘mampu’ menjinakkan pasangan China.
Ko Sung Hyun/ Ha Jung Eun (4) sebagai satu-satunya pasangan non China di semi final ganda campuran juga tidak mampu memantapkan mental hingga akhir set pertama dan kedua meskipun secara permainan keduanya berada di atas pasangan China, Tao Jiaming/ Tian Qing (6). Keberhasilan Tao/Tian membuat tandem Korea tertekan justru terlihat di poin-poin kritis yang akhirnya membukukan kemenangan mereka 21-18, 21-17 untuk menantang Zhang Nan/Zhao Yunlei (5) yang di partai semifinal lainnya menghentikan Xu Chen/Ma Jin, 21-14, 21-11.
Setali tiga uang di sektor ganda putri, tercatat hanya ada beberapa pasangan yang mampu mendobrak dominasi para pemain China. Pasangan ‘dadakan’ Vita/Liliyana cukup terbilang sukses mengemban misi ini meskipun hanya untuk satu turnamen, China Master Super Series 2007. Duo Korea, Lee Hyo Jung/ Lee Kyung Won dan Ha Jung Eun/ Kim Min Jung juga terbilang sukses mematahkan arogansi duo China yang pada puncaknya mempersembahkan Piala Uber untuk tim negeri ginseng tersebut.
Wong Pei Tty/ Chin Eei Hui saat di masa-masa puncaknya mampu mengalahkan beberapa tandem senior China seperti Zhang Yawen/ Zhao Tingting (French Open SS 2008) dan Cheng Shu/ Zhao Yunlei (Indonesia Open 2009) begitupun duet Jepang, Satoko/Miyuki yang secara mengejutkan mampu menghentikan langkah unggulan teratas, Yang Wei/ Zhang Jiewen pada babak perempatfinal Olimpiade Beijing 2008.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, lagi-lagi China kembali menjadi ‘ratu’ ganda putri ketika beberapa dari pemain tersebut pensiun atau telah lewat masa jayanya. Dan saat ini satu-satunya pasangan ganda putri yang mampu menjadi batu sandungan untuk duet China adalah tandem Taiwan, Chien Yu Chin/ Cheng Wen Hsing. Meskipun gagal melenggang ke babak final, prestasi keduanya sebagai unggulan teratas terbilang cukup luar biasa untuk menyulitkan pasangan China. Hal ini terbukti ketika keduanya mampu menghentikan laju Cheng Shu/ Ma Jin di babak perempatfinal kemarin. Sayangnya keberuntungan duo Taiwan tersebut berakhir hari ini saat ditantang ganda China lainnya, Wang Xiaoli/ Yu Yang (6). Meskipun harus berjibaku 3 set selama 42 menit, Cheng/Chien akhirnya takluk 9-21, 21-17, 7-21.
Senasib dengan Chien/Cheng adalah wakil tuan rumah, Sung Ji Hyun yang menjamu Wang Yihan (3) akhirnya gagal memenuhi harapan pendukungnya setelah menyerah 5-21, 21-18, 18-21 dalam laga melelahkan selama 70 menit. Sedangkan wakil Thailand, Porntip Buranaprasertsuk juga masih ‘kalah kelas’ dari Wang Shixian (2) hanya dalam dua set langsung, 7-21, 13-21.
tiga mahkota terbang ke negri panda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar